Minggu, 29 November 2009

UJIAN APKOM MINITAB NO. 2

One-way ANOVA: Kemurnian NaCl versus Sampel



A.) Ho : Tidak Berbeda Nyata
H1 : MInimal salah satu berbeda nyata

Kesimpulan : Karena nilai P < Alpha (0.000 < 0.05), maka tolak Ho = Berbeda Nyata
MAKA terdapat hasil kemurnian antar sampel (perbedaan sampel menyebabkan pengaruh perbedaan kemurnian NaCl yang berbeda nyata)

B. ) UJI LANJUTAN DENGAN UJI DUNNET DAN tUCKEY Untuk menentukan perbedaan sampel signifikan atau tidak
Dunnett's comparisons with a control

Family error rate = 0.0500
Individual error rate = 0.0156

Critical value = 2.73

Control = level (b) of Sampel


————— 11/12/2009 10:01:17 AM ————————————————————

Tukey's pairwise comparisons

Family error rate = 0.0500
Individual error rate = 0.00747

Critical value = 4.37



a dan b = TBN
a dan c = TBN
a dan d = BN
a dan e = TBN
b dan c = TBN
b dan d = BN
b dan e = TBN
c dan d = TBN
c dan e = BN
d dan e = BN

Ket : TBN = Tidak Berbeda Nyata
BN = Berbeda NYata

kESIMPULAN : Sampel yang berbeda-beda memberikan pengaruh pada kemurnian NaCl yang berbeda nyata
(tetapi perbedaan sampel tersebut tidak signifikan karena lebih banyak yang Tidak Berbeda Nyata)
Saving file as: Z:\home\komdat\UJIAN_ELA_KAMELIA_S_TPL3B\ujian_minitab2_edit_ella.mpj

————— 11/12/2009 9:32:42 AM ————————————————————

Welcome to Minitab, press F1 for help.

One-way ANOVA: Efek Limbah terhadap Kekebalan versus Macam Limbah



Fisher's pairwise comparisons

Family error rate = 0.276
Individual error rate = 0.0500

Critical value = 2.014




Ho : Tidak Berbeda Nyata
Hi : MInimal salah satu berbeda nyata

Karena nilai P < ALFA ( 0.000 < 0.05) maka Tolak Ho ; Berarti kesimpulannya berbeda nyata.

K dan L = Tidak Berbeda Nyata
K dan M = Berbeda nyata
K dan N = Berbeda Nyata
K dan P = Berbeda Nyata
L dan M = Tidak Berbeda Nyata
L dan N = Berbeda Nyata
L dan P = Berbeda Nyata
M dan N = Tidak Berbeda Nyata
M dan P = Berbeda Nyata
N dan P = Tidak Berbeda Nyata

Kesimpulan : Macam Limbah yang berbeda-beda memberikan pengaruh pada kekebalan tubuh manusia yang berbeda nyata

Saving file as: Z:\home\komdat\Ujian_MInitab1_Ella-KameliaS_TPL3B.mpj
* NOTE * Existing file replaced.
ian_MInitab1_Ella-KameliaS_TPL3B.mpj†

Jumat, 13 November 2009

IPAL Industri Minuman Ringan


Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan dan / atau bahan tambahan lainnya baik alami maupun sintetik yang dikemas dalam kemasan siap untuk dikonsumsi. Minuman ringan terdiri dari dua jenis, yaitu: minuman ringan dengan karbonasi (carbonated soft drink) dan minuman ringan tanpa karbonasi. Minuman ringan dengan karbonasi adalah minuman yang dibuat dengan mengabsorpsikan karbondioksida ke dalam air minum. Minuman ringan tanpa karbonasi adalah minuman selain minuman ringan dengan karbonasi.
Bahan makanan dan tambahan lainnya yang ditambahkan dalam minuman ringan terdiri dari:
a. Bahan makanan alami meliputi buah-buahan dan / atau produk dari buah-buahan, daun-daunan dan/atau produk dari daun, akar-akaran, dll.
b. Bahan makanan sintetik meliputi sari kelapa, vitamin, stimulan.
c. Tambahan lainnya meliputi: pemberi rasa, pemberi asam, pemberi aroma, pewarna dan pengawet, garam.
Di Tasikmalaya, terdapat banyak industri yang memproduksi minuman ringan non-karbonat (teh, kopi, limun,dll). Industri-industri tersebut terintegrasi dengan proses pencucian botol dan pembuatan sirup dalam satu industri sehingga kandungan bahan organik dalam limbah cair cukup tinggi. Industri ini telah beroperasi cukup lama, namun Instalasi Pengolahan Limbah Cair belum beroperasi sebagaimana mestinya sehingga masih menyumbang sejumlah kandungan bahan organik ke badan air penerima (BAP). Oleh karena itu, perlu dilakukan perencanaan yang sistematik untuk menentukan desain unit pengolahan limbah cair yang tepat agar kandungan organik dalam air limbah berada di bawah baku mutu yang dipersyaratkan.
Asumsi Penentuan Debit Limbah Cair
Industri Kecil Menengah yang memproduksi minuman ringan rata-rata memiliki kapasitas produksi 273.750 botol minuman ringan per tahun. Berarti, dalam satu hari, produksi minuman ringan dapat mencapai jumlah sekitar 750 botol minuman limun per hari dengan volume minuman limun 600 mL per botol
Untuk menentukan debit limbah cair, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :
 Kapasitas produksi : 750 botol per hari
 Volume minuman limun per botol : 600 mL
 Debit rata-rata limbah cair industri minuman ringan yang terintegrasi dengan pencucian botol dan pembuatan sirup untuk industri yang sudah beroperasi menurut sumber pustaka adalah : 6 L/L produk minuman yang dihasilkan. Debit limbah cair yang dihasilkan adalah sebanyak 2,7 m3/hari.
Sumber dan Karakteristik Limbah Cair
Tahap pencucian botol merupakan sumber utama limbah cair yang dihasilkan dari pabrik minuman ringan, beberapa pabrik minuman yang memanfaatkan kembali botol bekas. Sebagian besar volume dari kandungan air alkalin panas mengandung padatan terlarut. Sumber utama limbah cair yang berasal dari industri minuman ini adalah ceceran atau tumpahan sirup dan cairan lainnya selama proses pengadukan, pembotolan dan pengalengan. Sumber limbah cair lainnya berasal dari pembersihan tangki, aliran pengisisan bahan baku atau peralatan proses dan lantai. Larutan sirup mempunyai kandungan BOD yang tinggi dari gula yang melarut.
Karakteristik Limbah Cair :
a. Karakteristik Fisika Limbah Cair
 Kekeruhan
Kekeruhan dalam limbah cair disebabkan oleh tingginya kandungan padatan tersuspensi (TSS) dalam limbah. Limbah yang dihasilkan pabrik minuman ringan memiliki tingkat kekeruhan yang cukup tinggi tetapi masih lebih rendah dari kandungan bahan organiknya. Beban terbesar padatan tersuspensi total berasal dari pencucian botol dan dengan pemeliharaan kebersihan pabrik yang kurang baik.
 Warna
Warna pada limbah cair minuman ringan berasal dari penambahan sirup sebagai konsentrat pemberi rasa. Akan tetapi, karena kadarnya cukup rendah dan seringkali bahan pewarna pun digunakan pewarna alami yang berasal dari sari buah-buahan, maka parameter warna ini tidak terlalu menjadi masalah dalampengolahan limbah cair industri minuman ringan.
 Suhu
Limbah panas yang dihasilkan berasal dari air proses pencucian botol. Perbedaan suhu yang dihasilkan pada limbah, meskipun lebih tinggi dari air limbah dalam keadaan normal tetapi melalui proses pendinginan secara alami dapat menurunkan suhu air limbah, sehingga tidak diperlukan suatu alat penurun suhu mekanis.
 Daya Hantar Listriki
Daya Hantar Listrik / Konduktivity menyatakan banyaknya ion-ion yang terkandung dalam suatu air buangan atau air sungai. Nilai konduktivitas pada limbah cair industri minuman ringan (limun) relatif rendah, karena dalam proses pembuatannya sendiri tidak banyak menggunakan larutan-larutan elektrolit, sebagian besar komposisi produk adalah air dan gula.

b. Karakteristik kimia Limbah Cair
1. pH : 10-12
2. BOD : 500 mg.l
3. BOD : COD : <0,4
Maka COD : 1250 mg/l
4. TSS : 316,7 mg/l
5.Minyak dan Lemak : 19 mg/l
Beban BOD = 3 kg/m3 produk minuman yang dihasilkan
Beban padatan tersuspensi (TSS) = 1,9 kg/m3 produk minuman yang dihasilkan

UNIT-UNIT PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

Industri minuman ringan yang dimaksud adalah jenis industri skala kecil hampir menengah dengan kapasitas produksi yang tidak terlalu besar sehingga volume limbah cair yang dihasilkan pun tidak begitu banyak dan juga tidak terlalu bervariasi.
Dalam merancang suatu instalasi pengolahan limbah, perlu memperhatikan beberapa aspek penting, diantaranya : karakteristik limbah cair, luas lahan yang tersedia, efisiensi pengolahan dan aspek yang tidak kalah penting terutama untuk industri skala kecil menengah adalah harus memperhatikan aspek biaya. Dalam hal ini, perlu dirancang suatu Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan biaya pembuatan seminimal mungkin dan unit pengolahan limbah sesedikit mungkin tanpa mengesampingkan faktor efisiensi. Artinya, dengan jumlah unit pengolahan yang minimal dapat menghasilkan pengolahan limbah yang maksimal.
Berdasarkan karakteristik limbah cair yang dihasilkan dari pabrik minuman ringan (limun), dapat dirancang unit-unit pengolahan yang diperlukan, diantaranya :
1. Ekualisasi dan Netralisasi
Bak ekualisasi disini hanya diperuntukkan untuk menampung limbah yang dihasilkan untuk menyamakan volume dan konsentrasi limbah sebelum dilakukan pengolahan tahap selanjutnya yaitu proses netralisasi. Aliran limbah yang mengandung alkalin dari pembersihan botol harus dinetralisasi terlebih terlebih dahulu dengan menggunakan asam sebelum diolah di tahap biologis, agar limbah yang mengalir ke bak aerob mempunyai pH netral, sekitar 6-9. Untuk mengetahui berapa jumlah asam yang harus ditambahkan, dilakukan pengujian di laboratorium. Asam yang digunakan dalam pengujian yaitu asam sulfat (H2SO4 4 N). Memang sebaiknya, digunakan jenis asam kuat untuk proses netralisasi, misalnya asam klorida (HCl), asam sulfat (H2SO4), dll. Akan tetapi, dengan mempertimbangkan aspek biaya dan karena industri ini merupakan industri kecil, maka penggunaan asam asetat/cuka (CH3COOH) diperbolehkan. Selain itu, asam asetat juga banyak tersedia, mudah diperoleh serta memiliki harga yang terjangkau.
Proses ekualisasi dan netralisasi digabung dalam satu bak pengolahan atas dasar faktor efisiensi, kemudahan dalam mengoperasikan dan biaya yang harus dikeluarkan industri untuk membuat suatu IPAL.

2. Kolam Aerob
Kandungan utama limbah cair yang berasal dari industri minuman adalah bahan organik terlarut yang dapat langsung terurai dalam sistem pengolahan biologi.
Karena kadar padatan tersuspensi relatif rendah, maka pengolahan fisik dan kimia pada limbah cair industri minuman ringan tidak umum digunakan. Limbah cair yang telah dinetralkan pH-nya, selanjutnya dialirkan ke kolam aerobik tanpa proses aerasi. Kolam aerob atau yang sering disebut juga sebagai kolam oksidasi merupakan salah satu sistem pengolahan limbah cair tertua dan merupakan perkembangan dari cara pembuangan limbah cair langsung ke badan air. Pada sistem kolam, konsentrasi mikroorganisme relatif kecil, suplai oksigen dan pengadukan berlangsung secara alami sehingga proses perombakan bahan organik berlangsung relatif lama dan pada area yang luas.
Berbagai jenis mikroorganisme berperan dalam proses perombakan, tidak terbatas mikroorganisme aerobik, tetapi juga mikroorganisme anaerobik. Organisme heterotrop aerobik dan anaerobik berperan dalam proses konversi bahan organik ; organisme autotrof (fitoplankton, alga, tanaman air) mengambil bahan-bahan anorganik (nitrat dan fosfat) melalui proses fotosintesis. Karena lamanya waktu tinggal limbah cair, maka organisme dengan waktu generasi tinggi (zooplankton, larva insekta, kutu air, ikan kecil) juga dapat tumbuh dan berkembang dalam kolam aerob ini. Organisme tersebut hidup aktif di dalam air atau pada dasar kolam. Komposisi organisme sangat tergantung pada temperatur, suplai oksigen, sinar matahari jenis dan konsentrasi substrat.
Kolam oksidasi dapat diterapkan untuk pengolahan limbah industri pangan dan minuman dengan konsentrasi bahan organik yang relatif rendah (<1000 ppm) terutama di daerah yang cukup tersedia lahan. Sistem kolam berfungsi untuk pengolahan limbah cair sekaligus pengolahan sludge. Alga yang tumbuh dapat dipanen dan digunakan sebagai hasil samping yang bermanfaat

Rabu, 04 November 2009

Peran Greenpeace



Greenpeace sebagai organisasi yang berdiri sejak 1971 bertujuan memperjuangkan kelestarian lingkungan dan perdamaian dunia. Di mana ada kerusakan lingkungan, di situlah Greenpeace hadir menjadi saksi mata bagi dunia.

Greenpeace berhasil mengubah kebijakan pemerintahan dunia dari yang tidak berpihak pada pelestarian lingkungan dan perdamaian menjadi kebijakan yang pro-lingkungan dan perdamaian. Tonggak keberhasilan Greenpeace pertama adalah menghentikan percobaan nuklir Amerika Serikat di Amchitka Island, Alaska. Aksi Greenpeace mampu mengubah kebijakan AS. Pemerintah AS menghentikan percobaan senjata nuklir dikawasan itu dan memetakan kawasan itu sebagai kawasan lindung untuk burung-burung.

Bagaimana Greenpeace mampu bertahan selama kurang lebih 37 tahun? Jawabannya karena Greenpeace memegang teguh dan menjaga nilai-nilai dan prinsip-prinsip organisasi sejak awal berdiri dengan konsisten sehingga menjadi organisasi yang kuat selama lebih dari 30 tahun.

Apa saja nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang membuat Greenpeace menjadi organisasi global yang diakui oleh lawan maupun kawan?

a. Greenpeace tidak meminta atau menerima dana dari pemerintah, perusahaan atau partai politik. Greenpeace mendapatkan dana dari sumbangan individual sebagai pendukung (supporter) dan dana hibah dari yayasan-yayasan yang sudah teruji komitmennya. Greenpeace mendapatkan dana paling besar dari individu yang bersimpati pada Greenpeace dan memiliki kepedulian yang sama dengan Greenpeace. Nilai ini membantu Greenpeace lebih independen ketika harus berhadapan dengan pemerintah dan perusahaan.

b. Masih terkait dengan sumber dana, Greenpeace tidak mencari atau menerima sumbangan yang akan mengkompromikan kemandirian, tujuan, atau integritasnya. Sikap ini penting untuk menunjukkan independensi Greenpeace dari pemberi dana.

c. Greenpeace memegang teguh prinsip-prinsip: tanpa kekerasan (non-violence). Aksi Greenpeace menghadang kapal tanker berisi minyak sawit di Riau sering disalahartikan sebagai aksi yang mempertunjukkan kekerasan (violence). Greenpeace menyebut setiap aksinya, seperti mengikatkan tubuh pada rel kereta (protes transportasi limbah nuklir) atau pada pohon, menghadang kapal laut penangkap ikan paus dan aksi serupa, sebagai non-violence direct action atau aksi langsung tanpa kekerasan.

Pemikiran logis kedua adalah menjadi saksi (bearing witness). Logika bearing withness ini membawa pesan yang jernih pada lawan bahwa para aktivis yakin apa yang dilakukan pemerintah atau perusahaan salah. Kedua pemikiran logis ini memberikan tekanan moral pada lawan yaitu pemerintah atau perusahaan (Seel, Paterson, dan Doherty, 2000).

Greenpeace sudah memulai bearing witness dan direct action sejak awal, ketika tahun 1971 para pendiri Greenpace menggunakan kapal ikan tua belayar “Phyllis Cormack” dari Vancouver, Kanada, menuju Pulau Amchitka, pulau kecil di Tepi Barat Alaska. Meskipun hanya kapal kecil tua, Phyllis Cormack dicegah oleh tentara Amerika Serikat sebelum tiba di Pulau itu.

d. Independen dari politik (political independence). Greenpeace berusaha mempertahankan independensinya dari politik (political independence). Greenpeace tidak dipengaruhi oleh paham politik mana pun dan dari negara atau partai apa pun. Prinsip ini berkaitan dengan prinsip “no permanent allies or enemies.”

e. Greenpeace tidak memiliki sekutu atau musuh permanen (no permanent allies or enemies). Greenpeace sebagai organisasi terbuka tidak lepas dari pengaruh lingkungannya. Situasi politik, ekonomi, sosial, terkait dengan isu lingkungan tertentu mendorong Greenpeace mengambil strategi bersekutu dengan pemerintah atau organisasi non-pemerintah lainnya untuk mencapai tujuan.

Greenpeace, sebagai organisasi non-pemerintah, memegang teguh prinsip transparan dan akuntabilitas. Dua prinsip ini menjadi penting karena Greenpeace harus mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangannya kepada para supporter individu dan foundation yang memberikan dana. Setiap tahun keuangan Greenpeace diaudit dan laporan audit terbuka untuk diperiksa oleh para supporter.

(Sumber : http://mhs.blog.ui.ac.id/harry.surjadi/2008/12/22/greenpeace-dan-modal-sosialnya/ )

GREENPEACE DI INDONESIA

Berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia, Greenpeace Indonesia sudah terdaftar resmi di Departemen Kehakiman dan HAM sebagai perkumpulan Greenpeace dengan pendiri enam pendiri berdasarkan akte pendiriannya.

Organisasi pecinta lingkungan hidup Greenpeace telah membangun pos di jantung hutan tropis Indonesia dengan tujuan untuk menarik perhatian dunia akan besarnya dampak perusakan hutan terhadap perubahan iklim.

Contoh Peran Nyata Green Peace :
1. Melindungi hutan dari kerusakan tangan-tangan manusia tak bertanggung jawab
Saat ini Indonesia memiliki sebagian dari hutan tropis terbesar di dunia yang luasnya menempati urutan ketiga setelah Brasil dan Republik Demokrasi Kongo, hutan-hutan ini memiliki kekayaan hayati yang unik. Greenpeace sebagai organisasi pecinta lingkungan perwakilan Indonesia mengirim petisi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar mengeluarkan kebijakan untuk melindungi hutan dengan cara pelarangan penebangan hutan sementara. Petisi itu menyebutkan bahwa pemerintah harus mengambil tindakan tegas untuk menyelamatkan hutan guna mengatasi perubahan iklim, melindungi keragaman hayati dan hak hidup masyarakat adat.

2. Melindungi Sumber Air
Sektor air bersih sebagai infrastruktur kota merupakan infrastruktur yang sangat berperan dalam menunjang mutu kesehatan masyarakat . Pada kenyataanya, sebagian besar daerah di Indonesia, sektor infrastruktur air bersih kota belum mampu memenuhi kebutuhan penduduk yang semakin berkembang pesat. Kondisi ini menjadi kendala yang cukup bagi pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pengelollan sistem penyediaan air bersih yang layak serta memenuhi kebutuhan masyarakat secara keseluruhan akan berdampak terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan produktifitas kota serta penurunan kemiskinan.
Untuk itu peran serta pemerintah , masyarakt dan Organisasi-organisasi pecinta lingkungan dalam menyelamatkan ekosistem diharapkan dapat menjadi model penyelamatan ekosistem berkelanjutan bagi peningkatan kesehatan masyarakat di Indonesia yang menerapkan penataan ruang berbasiskan ekosistem sebagai landasan pembangunan di masa sekarang dan masa yang akan datang.

PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP

Sampai hari ini, setiap tahun indonesia kehilangan 1,6 s.d 3,5 juta ha hutan, yang kemudian berdampak pada menurunnya kapasitas ketersediaan air tanah, saat musim kemarau kita mengalami kekeringan, ketika musim hujan kita didera bencana banjir dan lonsor. Tidak hanya sampai disini, penambangan dengan skala besar, pada tahun 2006 diijinkan negara untuk ikut dilakukan di 13 kawasan konservasi, padahal persoalan ekologi dan sosial pada lokasi penambangan yang lain seperti Newmont Minahasa Raya sampai saat ini juga belum tuntas. Sementara, diwilayah perkotaan, kualitas lingkungan Indonesia makin menurun diakibatkan oleh 3 hal utama, sampah, limbah cair dan polusi udara hadir mencemari sungai, tanah, air dan udara.
Suhu bumi yang semakin meningkat akibat semakin tingginya kadar CO2 di udara menyebabkan terjadinya pemanasan global, terjadinya hujan asam yang bersifat sangat korosif serta penipisan lapian ozon hanyalah sebagian kecil dari kompleksnya permaslahan lingkungan hidup yang membutuhkan penyelesian secepatnya.

Dalam hal banyak kasus atau sengketa lingungan hidup pun, tidak terlihat adanya upaya penegakan hukum yang ekologis. Kalaupun ada maka penyelesaian kasus atau sengketa lingkungan hidup, masih sebatas pada hal-hal yang konvensional saja, seperti melengkapi hal-hal administratif dan memberikan ganti rugi, sementara rehabilitasi kondisi lingkungan tetap saja merupakan item solusi yang sering dihindari atau sama sekali diabaikan.

Tidak adanya tindakan hukum yang tegas terhadap industri pencemar, berlarut-larutnya penyelesaian ganti rugi kepada masyarakat korban yang merupakan pengejawantahan dari prinsip tanggung jawab mutlak (strict liability) sebagaimana yang tercantum dalam UU No.23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Berbagai kemudahan dan insentif diberikan kepada industri besar untuk memperluas dan meningkatkan produksinya, walaupun industri tersebut telah menimbulkan berbagai kerugian masyarakat dan kerusakan lingkungan, serta banyak fakta lainnya jelas membuat upaya perlindungan lingkungan hidup dalam pembangunan yang mengedepankan pertumbuhan ekonomi (konvensional) menghadapi hambatan besar. Lingkungan hidup dan sumber-sumber kehidupan Indonesia berada diambang kehancuran. Masyarakat semakin terpinggirkan dan termarjinalkan haknya atas sumber-sumber kehidupan. Masyarakat juga sekaligus merupakan kelompok yang paling rentan karena merekalah penerima dampak terbesar dari kerusakan lingkungan termasuk bencana ekologis yang terjadi.

Akhirnya, butuh sebuah gerakan yang masif untuk bisa menciptakan lingkungan yang baik dan bersih. Butuh kerja keras untuk bisa menyetarakan serta mempertahankan hak masyarakat atas lingkungan. Meski seperti sebuah keniscayaan, tetapi proses ini harus terus didorong dan semakin diperluas hingga membentuk sebuah gerakan yang menjadi bagian dari gaya, pandangan hidup dan kebijakan. Mari peduli, Mari mengambil bagian nyata, Selamatkan bumi, hentikan kerusakan lingkungannya.

Minggu, 01 November 2009

Opening_Launching

Assalamu'alaikum....
Wilujeng Sumping.....
Welcome to all people over the world in my first launching of this blog,..:)

Berawal dari suatu keisengan yang berujung pada kenarsisan,..seorang mahasiswi TPL Akademi KImia Analisis yang tengah mengemban amanat tanah kelahirannya di negeri Tasikmalaya (hmm....) akhirnya jadi juga dia bikin blog setelah berkali-kali sempat tertunda karna berbagai kesibukan (yang sebenernya biasa-biasa aja si..).

No more words to say,..aku cuma pingin berbagi tentang memories, history, knowledge dan banyak hal tentang realita hidup yang kita jalani..
Temen2 dimanapun kalian berpijak, selama kita masih satu keturunan Nabi Adam as dan satu almamater atas nama bangsa Indonesia, maka kita semua adalah sodara! :^^

I luv u full indonesia....

;;